Gubernur Malut Dorong Percepatan Listrik Masuk Desa, Target 78 Desa Teraliri Hingga 2026
TERNATE, Malutexpress.com — Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan komitmennya untuk memperluas akses listrik ke seluruh pelosok daerah. Dalam audiensi bersama General Manager PT PLN Wilayah Maluku dan Malut, Nur Suratmoko, Gubernur menyampaikan bahwa 78 desa di Malut masih belum teraliri listrik.
Pemerintah menargetkan 35 desa akan teraliri listrik pada 2025 melalui dukungan anggaran kementerian. Sementara 43 desa sisanya ditargetkan menyala pada 2026, minimal dengan suplai 12 jam per hari.
Dorong Kolaborasi dengan Perusahaan Tambang
Gubernur juga menyoroti 66 desa yang saat ini hanya menikmati listrik 12 jam dan 2 desa dengan suplai 6 jam. Dari jumlah itu, 9 desa akan naik menjadi 24 jam tahun ini, sedangkan sisanya masih dalam proses pencarian solusi bersama PLN dan perusahaan tambang seperti PT IWIP di Halteng dan PT Harita/OST di Obi Halsel.
“Dari 57 desa yang masih menyala 12 jam, sebagian besar ada di Pulau Obi. Saya minta PLN berkoordinasi dengan perusahaan tambang agar masyarakat sekitar juga mendapat suplai listrik,” tegas Sherly.
Pastikan Listrik untuk Sekolah dan Sentra Publik
Gubernur juga memastikan bahwa 51 sekolah yang masuk program revitalisasi, termasuk Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda, akan mendapat aliran listrik tahun ini.

Di sisi lain, Pemprov menyiapkan tambahan kapasitas listrik di berbagai wilayah:
- Halmahera Utara: Mesin sewa 8 MW (September), tambahan 30 MW (Desember)
- Morotai: Terima alihan mesin 8 MW dan tambahan 10 MW (2028)
- Halmahera Barat: Terima suplai dari Halut
- Taliabu: Mesin sewa 5 MW
- Sula: Tambahan 10 MW (2027)
- Sofifi: Tambahan 2×3 MW (2025) dan 10 MW (2027)
Gubernur juga meminta Dinas ESDM melakukan pemetaan rumah warga yang belum teraliri listrik.
“Kita harus cari solusi agar semua rumah di Malut teraliri listrik dengan baik,” ujarnya.
PLN Siap Tindaklanjuti Roadmap Listrik Malut
General Manager PLN Maluku-Malut, Nur Suratmoko, menyambut baik arahan Gubernur. Ia menyebut peningkatan pasokan listrik hingga 24 jam sangat penting, terutama untuk mendukung kuliah daring mahasiswa di daerah.
“PLN siap mendukung roadmap listrik Malut, termasuk di kawasan tambang, rumah sakit baru, dan sentra perikanan,” kata Nur.

Tinggalkan Balasan